NAGEKEO - Proses pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo saat ini, tengah memasuki babak eksekusi atau pengerjaan skala besar.
Bukti Waduk Lambo akan segera dieksekusi, ditandai dengan dikerahkannya sejumlah alat berat dan dilakukannya ritual adat pada titik nol serta pengecekan sekaligus verifikasi data lahan kembali oleh BPN Nagekeo.
Disela mengamankan tiga kegiatan tersebut, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata, S.I.K, SH menuturkan, sejumlah personil Kepolisian Resor (Polres) Nagekeo diterjunkan ke lokasi pembangunan waduk guna membantu pemerintah untuk melakukan cek lokasi sekaligus verifikasi data.
Dimana, kata Kapolres Yudha, hal itu sebagai titik akhir dari Penentuan Lokasi (Penlok) satu sehingga pengerjaan Waduk Lambo dapat segera dimulai.
"Kami dari aparat Kepolisian Resor Nagekeo dan juga Ketua DPRD Nagekeo hari ini membantu mengamankan kegiatan aparatur kepemerintahan yakni BPN Nagekeo dimana BPN Nagekeo mempunyai domain dalam pengukuran lahan untuk melakukan cek lokasi dan verifikasi data. Yang mana, ini sebagai titik akhir dari pekerjaan Penlok satu, sehingga kita bisa melakukan pembangunan PSN Waduk Lambo, " ujar Kapolres Yudha.
Kapolres Yudha juga menambahkan, terkait alat berat yang telah dikerahkan ke lokasi titik awal pengerjaan waduk, itu merupakan alat milik negara dan pihaknya akan melakukan pengamanan serta berkewajiban menjaga kondisi alat tersebut.
"Terakait alat yang hadir, ini adalah alat milik negara dan kami berkewajiban untuk mengamankan dan menjaga kondisi yang sudah ada. Negara yang mengatur warga bukan warga yang mengatur negara, jadi kita dukung pelaksanaan pembangunan Waduk Lambo, " ucapnya.
Kapolres Yudha berharap, masyarakat terdampak pembangunan Waduk Lambo dapat mendukung pembangunan program itu sepenuhnya. Sebab, hakikat dibangunnya Waduk Lambo ialah untuk kemakmuran masyarakat Nagekeo terutama masyarakat yang berada di wilayah terdampak.
"Kami meminta masyarakat untuk mendukung. Jika ada penolakan, kami akan menfasilitasi mendudukan dan memperlihatkan jalur yang benar terhadap upaya penolakan, dasar penolakan apa, dan jalannya bagaimana. Jadi kalau hanya menolak tanpa dasar, itu namanya melawan kebijakan negara. Waduk ini dibangun untuk kemakmuran bersama jadi kami akan tetap memberikan edukasi dan memberikan informasi termasuk memberikan mekanisme jika terjadi penolakan. Ini program nawacita dari Pak Jokowi, dimana pembangunan waduk ini diperuntukan untuk masyarakat Nagekeo khususnya masyarakat di wilayah terdampak untuk dimanfaatkan bersama, " jelas Kapolres Yudha.
Senada dengan Kapolres Yudha, Ketua DPRD Nagekeo Marselinus Ajo Bupu mengatakan, selaku pimpinan DPRD dirinya sepenuhnya mendukung pembangunan Waduk Lambo termasuk mendukung langkah-langkah yang tempuh oleh Polres Nagekeo dan juga BPN Nagekeo.
Dirinya berkeyakinan bahwa sebuas-buas harimau tidak mungkin memakan anaknya sendiri dalam hal ini bahwa pembangunan Waduk Lambo mempunyai dampak positif yang besar bagi masyarakat.
"Kami sangat apresiasi kepada Kapolres Nagekeo, boleh dikatakan kahadiran baru dua bulan, namun hal-hal positif sudah kita dapatkan berkaitan dengan pembangunan PSN Waduk Lambo. Saya sebagai pimpinan DPRD, yang pastinya kami akan mendukung sepenuhnya baik dari sisi kebijakan anggaran dan juga langkah-langkah yang ditempuh Polres Nagekeo serta BPN Nagekeo. Saya berkeyakninan seperti ungkapan saya bahwa, sebuas-buas harimau tidak mungkin memakan anaknya sendiri. Menjadi keyakinan saya, kenapa saya ada di lokasi, karena pembangunan waduk ini pasti ada dampak positif bagi masyarakat, " ungkap Seli Ajo.
Kesempatan yang sama, Kepala BPN Nagekeo Dominikus B Insantuan menjelaskan, kehadiran dirinya di lokasi pembangunan waduk, ialah untuk menunjukan titik-titik lahan yang telah dilakukan pengukuran oleh BPN Nagekeo beberapa waktu lalu kepada Masyarakat Adat Suku Kawa.
"Kami menunjukan kembali titik-titik yang kemarin sudah diukur kepada saudara-saudara kita dari Kawa. Karena kemarin pas ambil, mereka tidak ikut serta didalam untuk menyaksikan sehingga jadi kami tunjukan kembali kepada mereka, " tutup Dominikus.