Prajurit Yonmarhanlan VII Amankan Wilayah Udara Lantamal VII Dari Pesawat Musuh

    Prajurit Yonmarhanlan VII Amankan Wilayah Udara Lantamal VII Dari Pesawat Musuh

    KUPANG - Segenap Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VII melaksanakan aksi peran tempur Pertahanan Pangkalan (Hanlan)dan Pertahanan Udara (Hanud) Kota Kupang dari serangan pesawat musuh dari negara asing di Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Bolok Kab.Kupang Nusa Tenggara Timur. Jumat (09/06/2023). 

    Kegiatan ini merupakan bagian dari simulasi Latihan tempur Hanlan dan Hanud yang digelar dalam rangka Latihan Pangkalan 1-2  Lantamal VII, yang di gelar sejak hari Kamis kemarin di tempat yang sama, adapun Latihan P1-P2 Lantamal VII hari kedua ini meliputi Penanggulangan Huru Hara (PHH), Sabotase dan Anti teror, Hanlan dan Hanud Serta Peran Evakuasi Kebakaran (PEK). latihan ini di tinjau secara langsung oleh Tim penilai dari Kolatarmada 2 yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Ferry Kurniawan

    Danyonmarhanlan VII Mayor Marinir Eko Sutrisno dalam arahannya kepada prajurit Yonmarhanlan VII menyampaikan jadikan latihan ini sebagai bentuk kesiapan tempur kita, dalam menghadapi berbagai ancaman dari negara lain, terlebih Provinsi Nusa Tenggara Timur berbatasan langsung dengan dua negara yakni Australia dan Timor Leste, dan melalui latihan ini kita dapat melihat sejauh mana taktik dan tehnis prajurit dalam mengaplikasikan materi yang telah diberikan sebelumnya sehingga naluri tempur prajurit dapat terjaga dengan baik. (***)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Gubernur VBL Lantik George Hadjoh Jadi Penjabat...

    Artikel Berikutnya

    Labuan Bajo, Sepetak Surga di Timur Indonesia

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Leonardy Harapkan Kongres PB Lemkari Akhir Januari 2025
    Bisnis Berbasis Komunitas: Mengelola Risiko, Meningkatkan Skalabilitas, dan Membangun Mental Wirausaha
    Hendri Kampai: Perlawanan Rakyat atas Ketidakadilan, Indonesia Menghadapi 'Vigilante Virtual'

    Ikuti Kami